OBYEK WISATA DANAU BARUH BAHINU DI BALANGAN

                                                    OBYEK WISATA DANAU BARUH BAHINU
 
      Baruh Bahinu (Telaga/Danau Bahinu) adalahsebuah danau di Desa Baruh Bahinu Dalam yang berada di Kecamatan Paringin Selatan. Keberadaan danau ini menjadi istimewa karena merupakan satu-satunya danau alami di Banua Enam atau kawasan Hulu Sungai Kalimantan Selatan. Berjarak hanya 14 km dari Paringin (ibukota kabupaten), dengan kondisi jalan beraspal yang cukup baik dan lalu-lintas rutin yang tidak padat, jarak tempuhnya tak lebih dari 20 menit dengan kendaraan bermotor, atau sekitar 45 menit dengan sepeda dari Paringin.

     Setelah melewati wilayah perkotaan Paringin, sepanjang perjalanan menyuguhkan suasana perdesaan, rindangnya kebun karet, dan sedikit persawahan pada dua kilometer terakhir hingga suasana menyegarkan sudah dapat anda nikmati saat masih dalam perjalanan. Ketika memasuki wilayah Desa Baruh Bahinu Dalam, silakan tembuskan pandangan ke kiri jalan.

     Dari sela-sela rumah penduduk atau gang desa, Baruh Bahinu akan terlihat di kejauhan.Di antara sekian gang desa itu, ada tiga yang bersambung dengan titian kayu menyeberangi danau. Di seberang sana, ujung-ujung titian itu akan berlanjut dengan jalan setapak maupun jalan berlapis semen ditengah rimbunnya kebun karet. Bila anda menyusuri jalan yang tepat, anda bisa menemukan titian yang lain lagi, menyeberangi bagian lain dari danau. Bagaimana bisa? Karena danau ini memanjang dengan beberapa cabang pada salah satu sisinya.

     Mirip huruf K dan F yang ditumpuk. Kita bisa menyusuri titian hingga ke seberang dan berjalan-jalan di tengah kebun karet. Ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki. Atau jika ingin bersepeda motor, bisa meminta izin pada penduduk setempat karena yang biasa bersepeda motor ke sana adalah para penyadap atau pemilik pohon karet. Di sini juga banyak terdapat tumbuhan genjer, tumbuhan ini sudah lebih separu memenuhi kawasan danau tersebut. Pilihan paling asik adalah dengan bersepeda.

     Tidak perlu izin, langsung gowes ke seberang, bisa menyusur lebih jauh tanpa takut kelelahan, dan bisa menikmati mencari-cari jalan kembali melalui titian yang berbeda. Sayangnya harus membawa sepeda sendiri karena tak ada penyewaan sepeda di sini. Beda halnya jika anda ingin menjelajah luasnya danau. Ada sepeda air berbentuk bebek yang disewakan hanya: Rp 5.000,-/kepala dan tak dibatasi waktu, kecuali jika ada orang yang mengantre.

     Berkapasitas dua orang, tapi bisa saja ditambah satu atau dua balita. Area jelajah sepeda air ini dibatasi dengan tonggak-tonggak dan jaring. Cukup luas untuk bergowes ria, namun tak terlalu luas sehingga tak membikin kaki penat atau cape. Air di tepian danau memang tak mudah diakses. Atau lebih tepatnya tidak nyaman karena tepian danau masih alami, masih berupa lumpur dan tetumbuhan air, belum dilapisi semen atau sejenisnya. Tetapi menikmati pemandangan danau tidak harus dari tepiannya.

     Anda tidak bisa berjalan-jalan di tepian Baruh Bahinu, tetapi bisa di atasnya karena selain titian kayu ke kebun karet di seberangnya, ada juga titian yang searah dengan panjang danau. Beberapa danau kecil tempat bersantai sambil menikmati pemandangan ada di alur titian ini. Pemandangan yang bisa dinikmati bukan hanya pemandangan alamnya, tetapi juga interaksi masyarakat sekitar dengan danau.

     Anda bisa menyaksikan karamba-karamba (semacam kandang ikan) mengapung di atas ponton-ponton drum. Ada juga nelayan yang menangkap ikan menggunakan jaring. Di sinilah perlunya pembatasan area gowes air tadi: agar nelayan dan wisatawan tak saling ‘berebut wilayah’. Anda juga bisa melihat anak-anak berceburan di danau atau belajar menggunakan jaring penangkap ikan. Atau, anda lebih suka memancing? Silakan saja! Gimana Friends,asyik lo main ke danau ini” coba aja kalo mau ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar